Rabu, 17 Agustus 2011

Dimanakah Cintaku…

henrri jk marbun

Cinta itu tak pernah kuundang. Tak pernah kupersiapkan kelahirannya.
Tak pernah kumohon-mohonkan kehadirannya.
Jadi salahkah aku, jika cinta itu bersemayam begitu saja di dalam hati???...
Cinta itu merdeka. Memilih tumbuh dan berkembang di tempat yang di inginkannya.
Aku tak bisa mengusirnya. Tak mampu mamatikannya. Tak kuasa membusukkannya.
Sebab, dia memiliki rohnya tersendiri…
Aku tahu kondisiku. Juga kondisi di luar sana. Tahu pasti.
Maka adalah bohong jika aku tak pernah merasa terganggu oleh duri yang menancap tajam yang menyertai langkahku.
Aku bisa merasakan nyeri yang begitu nyeri.
Juga cemas yang begitu mencemaskan.
Sebab, meski cinta milikku adalah merdeka, tidak demikan halnya dengan AKU.
Bagaimana caraku memerdekakan diriku agar bisa mengenyam cinta yang begitu merdeka dan indah???...
Berjuang sekuat tenaga sampai tetes darah penghabisan bak pejuang kemerdekaan Bangsa dan Negara???...
Memperjuangkan dari apa??
Dari cinta dan pemilik lain yang jelas-jelas legal di mata Tuhan, hukum, dan masyarakat?
Jika aku bilang ya, berakti aku sudah tidak waras.
Jika aku bilang tidak, berakti aku harus bersiap-siap menjadi gila karena kehilangan cintaku selamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar